Monday, December 30, 2002
tak ada misteri dari diriku, sayang!
aku adalah apa yang kuceritakan padamu. tak ada kebohongan. aku paling tak suka dibohongi. jangan berpikir hal yang buruk, sayang. aku tahu, ketakutanmu adalah wajar. tapi ingatlah, seluruh kata telah bergerak atas namamu. jangan ragukan aku, jika kau tak ingin membuatku menangis.

aku mencintaimu!
 
posted by Wida Waridah at 9:22 PM | Permalink | 1 comments
Sunday, December 29, 2002
apa yang ingin kau ketahui, sayang? tak ada yang kusembunyikan darimu. jikalau memang ada yang tak kau ketahui, bukan berarti telah kusembunyikan. tapi memang belum sempat kuceritakan.

apa yang ingin kau ketahui, sayang? masihkah ragu menyelimuti tidurmu? sedangkan segala gerak telah kuserahkan hanya untukmu. masihkah kecemasan menjadi tabir mimpimu? sedangkan seluruh kalimat telah tumpah dalam piringmu.

apa yang ingin kau ketahui, sayang? katakan padaku. niscaya akan aku jawab semua tanyamu. biar seluruh ragu itu hilang. dan rasa cemas tak lagi menghantuimu.

aku mencintaimu!
 
posted by Wida Waridah at 4:14 PM | Permalink | 0 comments
Friday, December 27, 2002
katakata telah habis kutumpahkan untukmu. kini hanya tinggal pembuktian, bahwa katakata bisa mewujud menjadi srigala. aku, dengan keterbatasanku yang ini, akan mewujudkan mimpimu. dengan kekuatan yang aku miliki, dengan keterbatasan yang akan menghalangi. aku akan mewujudkan mimpimu.

tersenyumlah sayang!
hapus airmata dan gelisahmu. sebab esok, adalah hari bahagia untukmu! untukku!
 
posted by Wida Waridah at 7:11 PM | Permalink | 0 comments
Thursday, December 26, 2002
dalam peristirahatanku, aku ingin menyapamu sayang! rinduku terlalu garang, sayang. tak kuat aku menahannya, walau hanya untuk beberapa hari saja. apa kabarmu?

penjelajahanku belum menemukan titik cahaya. bantu aku dengan doa sayang!!!
 
posted by Wida Waridah at 2:49 PM | Permalink | 0 comments
Tuesday, December 24, 2002
mungkin perjalananku akan terhambat beberapa saat. jangan kaget, jika esok kau tak lagi menemukan huruf-hurufku disini. agak lama mungkin aku takkan pulang. bukan karena aku tak merindukanmu, sayang. sebab hari-hariku adalah kerinduan semata atasmu. tapi ...

sebuah perjalanan panjang akan kususuri, dan aku tak begitu yakin akan mampu kembali. perjalananku ini sekalian untuk mewujudkan mimpimu, sayang. aku akan kembali dengan kabar yang kau inginkan. semoga!

disini, rindu masih menjelma ruang dan waktu!
 
posted by Wida Waridah at 12:03 AM | Permalink | 0 comments
Saturday, December 21, 2002
menghukum kita, sayang?
salah apa kita terhadap waktu? terhadap jarak? terhadap usia?
adakah kesalahan yang telah kita buat? bukankah kita hanya ingin mencinta? berbagi kisah bersama? menguntai cerita? kenapa kita yang harus dihukumnya? kenapa? jarak ini memang jahat, teramat jahat.

tapi sayang, bisakah jarak kita rubah menjadi bukan lagi sesuatu yang menyakitkan? sesuatu yang membahagiakan. kita kalahkan jarak, sayang. biarkan dia menyakiti kita. tapi kita bahagia atas itu semua. bisakah kekasihku? aku yakin engkau bisa. dan aku yakin, engkau juga lebih bisa membawaku, membawa jarak ini pada sesuatu yang membahagiakan, bukan menyakitkan.

aku akan menunggumu membawaku merubah jarak ini!!!
 
posted by Wida Waridah at 3:03 PM | Permalink | 0 comments
Friday, December 20, 2002
pengembaraan, sayang?
mataku selalu berbinar mendengar kata itu. sungguh! entah, mungkin semacam obsesi untuk bisa mengembara, menjumpai ranahranah yang dikirim tuhan bagi makhluk yang bernama manusia. tapi kesempurnaan pengembaraanku adalah mengembara bersamamu, sayang. mendaki tebingtebing rasa cemas, berhenti di tepi sungai bahagia, melewati padang rindu, menjelajahi rimba duka dan meminum secawan airmata.

akankah pengembaraan itu datang pada kita, sayang?
ataukah kita takkan pernah menemui perjalanan panjang itu?
kekasih, aku tak mau berandaiandai. aku tak mau beromantisme. tapi tekadku masih membara dalam dada ini. menyimpan mimpi itu untuk kelak. jika kita bertemu, aku bisa menuntun tanganmu mengikuti mata kaki, memulai pengembaraan, mencapai puncak kesempurnaan.

aku masih tetap menyimpan asa itu, sayang!!!
 
posted by Wida Waridah at 12:04 PM | Permalink | 0 comments
aku tak tidur semalaman, menunggumu masuk ke kamarku, lantas kita akan melewati malam dengan rangkaian kata demi kata. namun hingga matahari terbit lagi, aku masih juga sendiri di sini. sepi memang, tapi akhirnya aku biarkan sepi menggerogoti malamku. aku hanya terdiam. tak satu pun huruf keluar dari sini. aku hanya menatap seluruh tulisan yang telah kita rangkai bersama, sayang. mengejutkan. ada banyak kalimat yang membuatku berpikir lama, ada kata yang membuatku tertawa, ada paragraf yang megirimkan sketsamu. sungguh! malam yang sepi juga riuh.

sayang, diluar sana temaram. hanya rembulan beku sendirian. seperti aku. tak ada ribuan bintang yang biasanya menemani gerak dan liuk rembulan. seperti aku. tapi malam ini menjadi sempurna untuk sebuah kebaktian. untuk perenungan yang membawaku pada penegasan akan cinta. cinta yang tengah kita rajut, kekasihku.

:malam yang riuh, tanpamu.
 
posted by Wida Waridah at 6:34 AM | Permalink | 0 comments
Wednesday, December 18, 2002
sayang, menjelma apapun engkau saat datang padaku. aku akan tetap setia membuka pintu ini. mempersilahkanmu masuk. dan mengunci pintunya dari dalam. ya, menjelma apapun engkau kekasihku. aku takkan melarangmu menjadi seekor elang yang mampu terbang di luasnya cakrawala, meski dengan begitu aku harus rela mengucapkan selamat tinggal, mungkin kelak dalam penjelajahan kepak sayapmu, kau menemukan pohon yang lebih rindang dengan bunga yang lebih menawan.

tapi jika kau telah merelakan dirimu menjadi kupu-kupu, aku akan menangis bahagia. maka kutemukan sebuah persinggahan yang bisa mendekapku selamanya. aku semakin tersadarkan, bahwa engkau adalah satu hal yang tak mungkin aku tinggalkan. aku takkan lagi mengejar bayang, takkan lagi mencari sosok lain, selain engkau yang hanya engkau. tak ada nama lain kini.

tak ada nama lain kini, setelah kau katakan bahwa engkau akan tetap disini, meski aku tak lagi menoleh kepadamu. catat olehmu, sayang. malam ini adalah malam pertama saat kuucapkan namamu dengan fasih. tak ada nama lain di belakang namamu. catat olehmu, sayang. malam ini adalah sebuah awal untuk memulai hari dimana engkau yang selamanya aku impikan. catat, sayang!

hanya namamu yang akan menghiasi hariku. kini, esok dan selamanya!
 
posted by Wida Waridah at 7:46 PM | Permalink | 0 comments
Tuesday, December 17, 2002
kebahagiaan yang teramat sangat, saat kubaca kalimat cintamu yang menenangkan gelora badai angkara yang dibuat orang-orang diluar sana. aku menyadari, tanpamu jiwaku tak menjelma apapun. ragaku hanya keringkihan yang beku. aku hanya bongkahan tanpa makna.

aku akan masuk ke rumah kita. aku rindu belai tanganmu saat memandikan aku dengan air yang kau siapkan jauh sebelum kedatanganku. aku bahagia dalam tidur bersamamu, sebab engkau tak pernah melupakan bunga-bunga surga yang kau kirim kedalam mimpiku.

jujur sayang, hanya denganmu aku bahagia. dekap aku selamanya! jangan tinggalkan aku. aku tak ingin kau meninggalkanku setelah sekian lama kau biarkan aku membelai jiwamu dengan puisi. setelah kau biarkan aku mengecup bibir rindumu. setelah kau biarkan aku menyetubuhi malam-malammu. biarkan aku tetap menjadi milikmu. sebab aku, teramat mencintaimu!
 
posted by Wida Waridah at 9:32 PM | Permalink | 0 comments
Monday, December 16, 2002
sayang, senja yang basah. sehabis kepulangan itu, ada banyak rindu untukmu. bergulunggulung, membentuk ombak dalam lautan batin. aku bahagia, saat kembali dan beristirah, kubaca huruf rindumu yang kau tulis dalam subuh yang gigil. aku menikmati setiap kalimat demi kalimat yang mengalir dari palung rindumu. aku teramat menikmatinya.

lantas tibatiba aku tersadar, bahwa aku tak membawakan oleholeh untukmu, selain kelelahan dan cerita yang biasa. aku tak membawa pulang permata atau bahkan cerita yang bisa membuatmu tertawa. tidak sayang. langit jiwaku mendung karenanya.

maafkan aku, sayang! aku hanya bisa memberimu duka dan airmata.
 
posted by Wida Waridah at 4:16 PM | Permalink | 0 comments