kekasihku, belah dadaku. maka akan kau temukan
labalaba yang tengah membuat jaring dengan namamu
atau tatap saja mataku, akan kau temukan disana
sungai bening yang mengalirkan namamu
atau kau boleh tengok isi hatiku, jauh di dalam sana
seekor semut tengah mentasbihkan namamu
telah kubuat garis hidup ini menjadi satu jalan tanpa
tikungan
: lurus menuju rumahmu
meski kerikil dan batubatu tajam akan menjadi penghalang
paling besar selama sejarah hidup yang ringkih
hidup begitu nista tanpa sapamu, kekasihku!
maka setiap detik, aku terus mencoba menghubungimu
lewat kabelkabel telpon, handphone, layar komputer, surat,
faksimile, bahkan kupanggil namamu lewat cahaya matahari,
rintik hujan, angin sepoi, badai salju, reranting kering
dan kupanggil namamu lewat airmata.
kekasih, akan kubayar apa pun untuk kunikmati setiap
senyummu.