Tuesday, March 18, 2003
rindu menjelma abu dalam matamu,
beterbangan di atas langit cinta yang kelabu
jalan ini masih berbatu, kekasihku!
kaki kita masih harus terus mengeluarkan darah,
sedang punggung kita sudah teramat rapuh memikul beban hidup.

airmata telah kusimpan diamdiam dalam suratmu,
sebab aku tak mampu lagi mengirimkan hurufhuruf rindu
yang membara padamu. walau hanya lewat kabelkabel, lewat keyboard
dan monitor. lewat lembarlembar kertas, prangko dan kabel telepon.
sedang kepingkeping jiwamu telah kuterima satusatu.

kekasihku, adakah angin menyampaikan salamku?
sebab hanya padanya mampu kutitipkan rinduku.
 
posted by Wida Waridah at 1:33 PM | Permalink |


0 Comments: